• Beranda
  • Berita
  • Ragam Aktivitas
  • Lembaga
    • Habilis Rehabilitation Centre
      • Profile Lembaga
      • Ruang Lingkup
      • Formulir Pendaftaran
      • Tentang Kami
    • Jember Research Development Center
      • Profile Lembaga
      • Ruang Lingkup
      • Tentang Kami
    • Lembaga Bantuan Hukum
      • Profile Lembaga
      • Program Layanan
      • Formulir Pendaftaran
      • Informasi Produk Hukum
      • Keuntungan
      • Tentang Kami
    • Habilis Tredpaction Centre
      • Profile Lembaga
      • Program Layanan
      • Program Pemberdayaan
      • List Paket Training
      • Tentang Kami
    • Madani Business Centre
      • Profile Lembaga
      • Produk Hasil Pemberdayaan
      • List Produk
      • Info Pemesanan
      • Tentang Kami
  • Tentang Kami
    • Profile Yayasan
    • Kerja Sama
    • Fasilitas
  • Indonesia
    • English
Login
  1. Berita
  2. Bupati Situbondo Sambut Terobosan ASTER: Melawan 'Mentalitas Miskin' Lewat Pemberdayaan PPKS Berbasis Sumber Daya Lokal

Bupati Situbondo Sambut Terobosan ASTER: Melawan 'Mentalitas Miskin' Lewat Pemberdayaan PPKS Berbasis Sumber Daya Lokal

Habilis, 27/07/2025 12:38 WIB

Situbondo, Kamis 24 Juli 2025 — Pemerintah Kabupaten Situbondo bersama Yayasan Habilis Indonesia Madani, LKPM FISIP Universitas Jember, dan mahasiswa magang dari Universitas Jember serta UIN KHAS Jember memaparkan hasil Assessment Terintegrasi (ASTER) untuk kelompok PPKS (Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial), khususnya subkelompok P3 (Pengemis, Pengamen, Pemulung). Kegiatan yang berlangsung di Intelligence Room Pemerintah Kabupaten Situbondo ini dihadiri langsung Bupati Situbondo Yusuf Rio Wahyu Prayogo, S.Sos., Kepala Dinas Sosial Ir. H. Timbul Surjanto, M.M., Lurah Mimbaan Nur Ilham Arifin, Ketua LKPM FISIP Universitas Jember, Arif, S.Sos., M.AP, Ketua Harian Yayasan Habilis Fiesta Putra Reifa Al Ghifar, S.Kom., serta perwakilan TKSK dan Sakti Peksos.


Paparan hasil ASTER PPKS Kelompok P3 yang disampaikan langsung oleh Bapak Arif , inti paparannya merinci bahwa PPKS adalah kelompok warga yang rentan secara sosial, ekonomi, fisik, atau psikologis, dengan kelompok P3 menjadi perhatian khusus karena kerap mengganggu kenyamanan publik. Perlunya intervensi sistematis dan berkelanjutan untuk menyelesaikan masalah ini. Dari hasil ASTER, ditemukan bahwa mereka menghadapi tekanan kehidupan harian seperti biaya makan, biaya sekolah, dan sewa kontrakan, adanya mentalitas miskin dan rendahnya keinginan untuk maju, serta ketergantungan terhadap praktik mengamen, mengemis, dan memulung.

Dari asesmen di lapangan, ditemukan 20 KK di RT Tuna Karya, Kelurahan Mimbaan, sebagai kelompok sasaran awal. Tujuh KK telah masuk kategori graduasi mandiri, namun 13 KK masih aktif di jalanan, terutama sebagai badut. Masalah utama yang teridentifikasi meliputi mentalitas miskin, kondisi hunian tidak layak, ketergantungan pada aktivitas jalanan, tingkat pendidikan dan keterampilan rendah, pelibatan anak dalam aktivitas P3, serta masalah kesehatan mental dan emosional. Menariknya, asesmen juga menemukan potensi tersembunyi seperti keterampilan menjahit, kerajinan tangan, memasak, dan kemampuan hiburan badut event profesional.

Berangkat dari temuan ini, 16 program intervensi direncanakan, meliputi edukasi kesehatan, renovasi rumah, pelatihan keahlian (badut profesional, batik ecoprint, calistung, membuat mainan, menyulam), bantuan kewirausahaan, bantuan alat produksi (mesin jahit, kostum badut), hingga pemberdayaan masyarakat melalui peternakan ayam kampung dan budidaya ikan nila.

Bupati Situbondo, Yusuf Rio Wahyu Prayogo, S.Sos, menyambut baik hasil paparan ASTER ini. "Saya senang sekali akhirnya bisa membahas persoalan PPKS di Situbondo secara komprehensif. Saya punya motivasi kuat untuk mengurangi pola bantuan yang hanya memberi, karena itu justru bisa membuat mereka 'stay tune' di garis kemiskinan. Masyarakat marjinal ini memang harus dibantu, tetapi bukan sekadar dengan memberi. Kita perlu pemberdayaan berupa pelatihan yang relevan agar mereka bisa melanjutkan hidup tanpa bergantung pada mengemis atau mengamen, sehingga persoalan-persoalan sosial yang dihadapi saat ini bisa diselesaikan dengan pendekatan akademik. Saya sangat setuju dengan apa yang disampaikan oleh Bapak Arif bahwa miskin itu adalah mindset, kadang kita berfikir orang dengan pekerjaan apa dan upah yang sekian tetapi jika dia enjoy menjalani dan tercukupi kebutuhan hidupnya, kenapa kita sebut dia miskin. Rencana intervensi yang dipaparkan ini bisa kita jadikan pilot project dengan kerja sama lintas sektor. Kita kasih mereka kesempatan agar hidup mereka naik kelas.” tegas Bupati pada Kamis (24/07/2025).

Ketua Harian Yayasan Habilis Indonesia Madani, Fiesta Putra Reifa Al Ghifar, S.Kom, menambahkan, “Kami ingin memastikan bahwa setiap program pemberdayaan ini tidak hanya menyentuh aspek ekonomi, tetapi juga membangkitkan martabat dan kepercayaan diri mereka, sehingga mereka bisa menjadi subjek yang mandiri, bukan objek bantuan. Kami percaya, dengan pendekatan yang manusiawi dan terarah, perubahan yang berkelanjutan itu mungkin.” Ujarnya pada Kamis (24/07/2025).

Penutupan acara ditandai dengan ucapan terima kasih dari koordinator magang mandiri kolaboratif, Irza, mahasiswa Universitas Jember. "Terima kasih kami ucapkan kepada Bapak Bupati, Bapak Arif, dan semua pihak yang terlibat. Semoga dengan tercapainya program ini, kita dapat menciptakan Situbondo yang 'naik kelas'.” Ungkapan semangatnya menandakan optimisme akan dampak positif program ini bagi Situbondo.

Komentar (0)

Tinggalkan Komentar

Ikuti berita kami

Masukkan email Anda dan klik Subscribe untuk update berita terbaru dari kami!

H I M

Jalan Cumi-Cumi Dusun Ampo
Dukuhmencek, Sukorambi
Jember

Phone: +62 812 4684 1187
Email: admin@habilisindonesiamadani.id

Lembaga

  • Habilis Rehabilitation Centre
  • Lembaga Bantuan Hukum
  • Habilis Tredpaction Centre
  • Madani Bisnis Centre
  • Jember Riset Development Centre

Media Sosial

© Copyright Habilis Indonesia Madani. All Rights Reserved
Designed by Team IT Habilis Indonesia Madani